Karakteristik serta Ciri Kopi Excelsa

Kopi Excelsa: Mengenal Lebih Dalam Karakteristik si Primadona yang  Terlupakan!

Beda kopi, beda pula karakteristiknya. Ciri tersebut dapat jadi keunggulan untuk suatu kopi. Excelsa contohnya, dia merupakan tipe kopi yang memiliki cita rasa serta aroma yang kokoh serta rasa pahitnya yang lebih dominan. Dilihat dari fisiknya, Excelsa mempunyai biji kopi yang lebih besar apabila dibanding dengan kopi tipe Arabika maupun kopi Robusta.

 

Kopi Ekcelsa mempunyai daun bundar dengan pinggiran agak halus, daun yang masih muda hendak bercorak ungu agak merah dibakar saat sebelum kesimpulannya berganti jadi hijau sehabis umur tua, walaupun demikian sebagian daun masih menampakkan aksen ungu. Dia mempunyai batang yang perkasa serta ketinggiannya dapat menggapai 9 m. Kopi tipe Ekcelsa memanglah tidak sangat terkenal dunia, tetapi sangat terkenal di Filipina.

 

Kopi Ekcelsa ditemui pertamakali oleh A. Chevalier pada tahun 1905 di Afrika Barat, di dekat Sungai Char, dekat Danau Chad. Kopi Ekcelsa memiliki kemiripan dengan kopi tipe Liberica. Kopi Ekcelsa tidak sangat peka terhadap penyakit HV semacam halnya Kopi Arabika.

 

Kopi Excelsa cenderung berbuah sejauh tahun. Buat pembudidayaannya pula tidak sangat sulit. Keunggulan lainya merupakan dia bisa ditanam di lahan gambut yang mempunyai kesuburan rendah sebab energi tahan hidup kopi ini sangat kokoh. Berbeda dengan kopi Arabika ataupun Robusta cuma bisa berkembang baik di daerah- daerah tertentu.

 

Karakteristik serta Ciri Kopi Liberika

Liberika, Ikon Kopi Jambi Asal Afrika

 

Kali ini kita hendak membicarakan tentang identitas serta ciri kopi Liberika. Kopi Liberika merupakan tipe kopi yang berasal dari Daerah Afrika bagian Barat ataupun tepatnya di negeri Liberia. Bisa jadi dari sinilah filosofi penamaan kopi Liberika ini yang berasal dari negeri Liberia.

 

Sebagian varietas tipe kopi Liberika yang sempat dihadirkan ke Indonesia antara lain merupakan tipe Ardoniana serta tipe Durvei.

 

Kopi Liberika bisa berkembang dengan besar hingga 9 m. Kopi ini masuk ke Indonesia pada abad ke 19. Kehadiran tipe kopi ini merupakan buat mengambil alih kopi Arabika yang tidak sangat kebal dengan hama penyakit.

 

Di Indonesia, pembudidayaan kopi tipe ini tidak berlangsung lama. Para petani kopi lebih memilah mengubahnya dengan kopi tipe lain. Salah satu alibi mengapa petani berlaih ke kopi tipe lain merupakan sebab bobot biji kopi keringnya cuma 10% dari bobot kopi basah. Perihal ini dikira tidak menguntungkan untuk petani.

 

Ciri biji kopi tipe liberika nyaris sama dengan tipe kopi Arabika. Tetapi, yang membedakannya merupakan tipe liberika lebih tahan terhadap serbuan hama Hemelia vastatrixi( HV).

 

Dari merupakan dimensi daun, cabangnya, bunga kopi, buah kopi serta tumbuhan kopi Liberika lebih besar apabila dibanding dengan kopi Arabika serta kopi Robusta.

 

Kopi tipe ini tercantum tumbuhan hutan yang banyak ditemukan di pedalaman Kalimantan. Apalagi kopi tipe ini, telah berabad- abad dijadikan Suku Dayak( suku asli Kalimantan) bagaikan minuman tradisional.



#prague #madiunhits #kulinermadiun #kulinerponorogo #kulinerngawi #praguecateringmadiun #cateringmadiun #madiunkuliner #madiunmakan #madiunfoodies #exploremadiun #madiunfood #madiunnongkrong #wisatakulinermadiun #wisatamadiun #nongkrongmadiun #foodporn #westernfood #masakannusantara #medhioenae
#reservasi #praguecoffeeandeatery #ricebowl #eskrim #pragueeskriom


Post a Comment

Previous Post Next Post