SAYUR LODEH KESUKAAN BUNG KARNO 

Sayur Lodeh dalam Lintasan Sejarah

Sayur Lodeh merupakan santapan berkuah dari indonesia yang isinya terdiri dari bermacam tipe komponen sayur- mayur semacam kacang panjang, terong, melinjo, nangka muda, kubis, kecambah, labu kuning, kluwih serta sayur- mayur yang lain. Umumnya antar satu wilayah dengan wilayah lain mempunyai karakteristik khas tiap- tiap tetapi nyaris sama.


Bagi novel karya Pipit Anggraeni Kuliner Hindia Belanda 1901- 1942( 2019), sayur lodeh mulai diketahui terkenal pada masa Hindia belanda. Dikala itu segi penyajiannya masih menganut perpaduan budaya Eropa serta Jawa.


Diperkuat oleh novel karya Fadly Rahman yang bertajuk Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia masa Kolonial 1870- 1942( 2016), menu sayur lodeh tercatat dalam novel Groot Nieuw Volledig Oost- Indisch Kookboek karya Catenius van der Meijden tahun 1925


yang jadi acuan para bunda rumah tangga di Hindia Belanda dikala itu.


Asal Usul yang unik


Belum terdapat catatan formal semenjak kapan orang Indonesia memasak sayur lodeh. Namun bagi sejarah lisan ataupun cerita dari mulut ke mulut yang tersebar, sayur lodeh terdapat kaitannya dengan Serbuan ke Batavia( saat ini Jakarta) oleh pasukan Mataram dekat 1629.


Dikala itu pasukan Mataram terdiri dari elemen warga yang asalnya dari pesisir utara Jawa semacam Tegal, Cirebon, sampai orang- orang Betawi yang tinggal di pinggiran wilayah Batavia. Mengalami serbuan tersebut yang ke 2 kalinya semenjak 1628, pasukan VOC berupaya mengganggu moral prajurit Mataram dengan membakar lumbung pangan pasukan Mataram yang terletak di pesisir utara tepatnya di kawasan Karawang. Walhasil banyak pasukan Mataram di dalam hutan banyak yang kelaparan.


Ditengah kelaparan tersebut, mereka memasak sayur- mayur yang terdapat di hutan serta sehabis dicoba, rasanya lezat. Kala terdapat tentara lain yang menanyakan apa nama sayur- mayur tersebut, tentara yang berasal dari Betawi berkata," Terserah lo deh"( Terserah kalian deh).

Bung Karno dan Hartini sekitar tahun 1960-an (Sumber: Tribun)

Dari Kesukaan sampai KepercayaanSayur lodeh pula nyatanya ialah santapan kesukaan Bung Karno. Kala dia berkunjung ke Salatiga dekat tahun 1952. Di kota tersebut tidak kurang ingat dia menyempatkan diri rehat serta makan di rumah Walikota Salatiga. Dia takjub dengan rasa sayur lodeh yang begitu lezat disajikan sampai dia bertanya kepada walikota siapa yang membuat santapan ini. Dari situlah dia memahami Hartini yang nyatanya turut mencernanya kemudian setelah itu jadi istri keempat proklamator tersebut.


Tidak hanya itu sayur lodeh pula berhubungan dengan santapan di kala pagebluk/ wabah melanda. Bagi cerita warga paling utama di wilayah Jawa, banyak warga yang memakan sayur- mayur apa saja dikala pandemi melanda paling utama di kala krisis pangan. 


#prague #madiunhits #kulinermadiun #kulinerponorogo 

#kulinerngawi #praguecateringmadiun #cateringmadiun #madiunkuliner #madiunmakan #madiunfoodies #exploremadiun #madiunfood #madiunnongkrong #wisatakulinermadiun

 #wisatamadiun #nongkrongmadiun #foodporn #westernfood #masakannusantara #medhioenae
#reservasi #praguecoffeeandeatery #ricebowl #eskrim #pragueeskriom

 


Post a Comment

Previous Post Next Post